Information Technology Infrastructure Library
SECTION 1
Infrastruktur
Library(ITIL)
Terdapat 2
komponen operasional ITIL yaitu :
1. Service
Support (yaitu aktifitas yang dilaksanakan minimal setiap hari)
2. Service
Delivery (yaitu aktivitas yang dilaksanakan minimal
setahun/kuartal/bulanan)
* SERVICE
SUPPORT
1. The
Service Desk
2. Tujuan
:
1. Untuk
melaksanakan single point of contact antara User dan IT
Service Management dan memeriksa status hubungan semua customer.
2. Menangani Incidents dan
permintaan, serta memberikan arahan untuk kegiatan lain sepertiChange, Problem,
Configuration, Release, Service Level, and IT Service Continuity Management
Kegiatan :
1. Menerima
dan merekam semua panggilan dari user.
2. Memberikan first-line support (menggunakan pengetahuan)
3. Mengacu kepada second-line support bila diperlukan.
4. Monitoring dan peningkatan peningkatan bahaya-bahaya yang terjadi.
5. Menjaga informasi user.
6. Memberikan ruang antara disiplin ITSM.
7. Memberikan pengukuran dan metrik
2. Memberikan first-line support (menggunakan pengetahuan)
3. Mengacu kepada second-line support bila diperlukan.
4. Monitoring dan peningkatan peningkatan bahaya-bahaya yang terjadi.
5. Menjaga informasi user.
6. Memberikan ruang antara disiplin ITSM.
7. Memberikan pengukuran dan metrik
1. Incident
Management
Tujuan
:
Untuk
kembali ke operasi normal secepat dan sebisa mungkin dengan gangguan seminimal
mungkin, yang memastikan bahwa tingkat pencapaian terbaik dariavailability Dan service telah
terpelihara.
Incident
definition, semua peristiwa yang tidak sesuai standar operasi yang
disebabkan atau mungkin disebabkan gangguan atau
pengurangan kualitas service.
Work-around
definition, sebuah metode untuk menghindari Incident atau masalah,
salah satunya dengan menggunakan teknik sementara atau tetap
sehingga user tidak lagi percaya kepada Configuration Item (CI) yang diketahui
sebagai penyebab failure.
2. Problem
Management
Tujuan
:
Untuk
meminimalkan pengaruh yang merugikan dalam bisnis yang diakibatkan incident dan
masalah yang disebabkan oleh error dalam infrastuktur.
Problem
definition, Sebab yang tidak diketahui yang diakibatkan satu atau lebih
incident
Known
Error definition, Sebuah incident atau problem yang sebabnya
diketahui.
3.
Configuration Management
Tujuan
:
*
Menyediakan pengendalian infrastuktur melalui monitoring dan pemeliaharaan
informasi atas:
1)
Configuration Items (CI) diperlukan untuk mendistribusikan services
2) CI status and history
3) CI relationships
4) Valuable CIs (monetary or service)
2) CI status and history
3) CI relationships
4) Valuable CIs (monetary or service)
4. Release
Management
Tujuan
:
Release
Management memberikan pandangan yang menyeluruh mengenai perubahan dalam
IT service dan memastikan seluruh aspek dalam Release, baik
teknik maupun non teknik
5. Change
Management
Tujuan
:
1.
Proses perubahan pengendalian infrastuktur atau aspek lain dari services, dalam
cara yang dikendalikan, memberikan persetujuan perubahan
dengan gangguan yang minimal.
2.
Change Management memastikan bahwa metode standarisasi dan prosedur
digunakan untuk efisinsi dan meyakinkan
penanganan semua perubahan.
3.
Changes dapat memberikan solusi atas Problems, Known Errors.
*SERVICE
DELIVERY
1. Service
Level Management
Tujuan
:
Untuk
memelihara dan memperbaiki kualitas IT service, melalui siklus tetap
mengenai pemahaman, persetujuan, monitoring, pelaporan dan
pencapaian IT service. Service Level Management mengatur dan memperbaiki
tingkat persetujuan service antara dua pihak.
1. The
provider yang mungkin menjadi internal service department atau organisasi
external yang memberikan outsourced service
2.
Penerima service seperti customer yang membayar tagihan.
2. Availability
Management
Tujuan
:
Untuk
mencapai capabilitas IT infrastructure dan mendukung organisasi untuk
mendistribusikan biaya yang efektif dan tingkat availability
yang terus menerus yang memungkinkan kepuasan sebagai tujuannya.
3. IT
Service Continuity Management
Tujuan
:
Untuk
mendukung kesuruhan proses Business Continuity Management dengan memastikan
teknik dan fasilitas IT service yang dibutuhkan dapat dipenuhi
dengan time-scale bisnis yang disetujui dan dipersyaratkan.
4. Capacity
Management
Tujuan
:
Untuk
memahami kebutuhan bisnis di masa mendatang (the required service delivery),
operasi perusahaan (the current delivery), dan memastikan seluruh kapasitas
saat ini dan masa yang akan datang serta aspek-aspek yang dibutuhkan yang
memberikan biaya yang efektif.
5. Financial
Management for IT Services
Tujuan
:
Untuk
memberikan pekerjaan dengan biaya yang efektif dan penggunaan keuangan serta IT
asset dalam Services
ITIL
biasanya diterapkan kepada satu atau lebih dalam bisnis sebagai berikut :
1.
Penentuan proses bisnis dengan IT organisasi.
2. Penerapan dan perbaikan mengenai kualitas service
3. Kebutuhan untuk fokus kepada konsumen dalam hal IT.
4. Penerapan fungsi central help desk.
2. Penerapan dan perbaikan mengenai kualitas service
3. Kebutuhan untuk fokus kepada konsumen dalam hal IT.
4. Penerapan fungsi central help desk.
Model Manajemen
pelayanan I.T.I.L :
1. Service
Strategy
2. Service Design
3. Service Transition
4. Service Operation
5. Continual Service Improvement
2. Service Design
3. Service Transition
4. Service Operation
5. Continual Service Improvement
Gambar kegiatan
utama dari tahap siklus hidup layanan.
Gambar Diatas
adalah kegiatan utama dari tahap siklus hidup layanan.
Diagram diatas
menggambarkan bagaimana siklus hidup layanan dimulai dari perubahan dalam
persyaratan dalam bisnis.
SECTION 2
Strategi
Layanan
Service
Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana
memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam
memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai
sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk
prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti
yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Strategi
layanan dari setiap penyedia layanan harus didasarkan atas dasar pengakuan
bahwa pelanggan tidak membeli produk, mereka membeli kepuasan dari kebutuhan
khusus. Oleh karena itu, untuk menjadi sukses, layanan yang disediakan harus
dapat dirasakan oleh pelanggan untuk memberikan nilai yang cukup dalam bentuk
manfaat yang ingin dicapai pelanggan.
Mencapai
pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan pelanggan, dalam hal apa
kebutuhannya, kapan dan mengapa itu terjadi, juga membutuhkan pemahaman yang
jelas tentang persis yang pelanggan yang sudah ada atau potensi pengguna dari
penyedia layanan. Hal ini, pada gilirannya, memerlukan penyedia layanan untuk
memahami konteks yang lebih luas dari saat ini dan potensi pasar tempat
beroperasi penyedia layanan, atau mungkin ingin beroperasi di dalamnya.
Strategi
layanan tidak dapat diciptakan atau ada dalam isolasi strategi menyeluruh dan
budaya organisasi yang dimiliki oleh penyedia layanan. Penyedia layanan mungkin
ada dalam suatu organisasi semata‐mata
untuk memberikan layanan pada satu unit bisnis yang spesifik, untuk layanan
unit bisnis, atau mungkin beroperasi sebagai penyedia layanan eksternal yang
melayani beberapa bisnis eksternal. Strategi yang diadopsi harus memberikan
nilai yang cukup kepada pelanggan dan semua stakeholder penyedia layanan ‐ harus
memenuhi
Intinya jika
diringkas : Service strategy/ Strategi Layanan adalah untuk melihat
perspektif/sudut pandang, posisi, rencana kedepan, dan pola yang IT Service
Provider harus jalankan agar menyokong bisnis yang organisasi kerjakan
RESIKO :
Setiap penyedia
layanan tunduk pada kekuatan kompetitif
Semua penyedia
layanan dan pelanggan beroperasi dalam satu atau lebih pasar internal atau
eksternal. Penyedia jasa harus berusaha untuk mencapai pemahaman yang lebih
baik dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang dinamis, pelanggan di dalamnya,
dan kombinasi dari faktor keberhasilan kritis pasar yang unik
Jenis penyedia
layanan TI
• Services
Strategy (SS), meliputi perencanaan strategis manajemen layanan dan keterpaduan
pelayanan dengan strategi bisnis.
• Services
Design (SD), outlines desain danpengembangan layanan jasa dan
prosesmanajemen.
• Services
Transition (ST), mengilustrasikanbagaimana persyaratan tahapan
sebelumnya(strategi dan desain) untuk layanan yangberkelanjutan dan dapat
dipertahankan.
• Services
Operation (SO), meliputi penyampaianyang efektif dan efisien dan dukungan
layanan,juga menyediakan referensi untuk kegiatanoperasional dalam
proses-proses lain.
• Continual
Service Improvement (CSI),perbaikan layanan yang berkelanjutan danpengukuran
kinerja proses yang diperlukanuntuk layanan
Atau
Jenis Penyedia
Layanan:
· Tipe
I: ada dalam sebuah organisasi semata‐mata untuk memberikan layanan
kepada satu khusus unit bisnis
· Tipe II: melayani beberapa unit bisnis dalam organisasi yang sama
· Tipe III: beroperasi sebagai penyedia layanan eksternal melayani beberapa pelanggan eksternal.
· Tipe II: melayani beberapa unit bisnis dalam organisasi yang sama
· Tipe III: beroperasi sebagai penyedia layanan eksternal melayani beberapa pelanggan eksternal.
Empat Strategi
:
4 ‘P’ dari Strategi
• Perspektif: visi yang khas
• Position: keunikan posisi sebagai dasar untuk berkompetisi
• Plan: bagaimana provider layanan akan mencapai visi
• Pattern: pola dasar yang berulang dalam decision making, biasanya berdasarkan „tema pokok‟ atau „guiding principles‟ atau „kebijakan umum‟.
4 ‘P’ dari Strategi
• Perspektif: visi yang khas
• Position: keunikan posisi sebagai dasar untuk berkompetisi
• Plan: bagaimana provider layanan akan mencapai visi
• Pattern: pola dasar yang berulang dalam decision making, biasanya berdasarkan „tema pokok‟ atau „guiding principles‟ atau „kebijakan umum‟.
Manajemen
Layanan sebagai Aset Strategis: Penggunaan ITIL untuk mengubah kemampuan
manajemen layanan menjadi aset strategis, dengan menggunakan Manajemen Layanan
untuk memberikan dasar bagi kompetensi inti, kinerja khusus dan keuntungan
tahan lama, serta meningkatkan potensi penyedia layanan dari:
kapabilitas: kemampuan
penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi proses, pengetahuan dan orang‐orang) untuk
mengkoordinasikan, mengendalikan dan menyebarkan sumber daya
sumber daya:
masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya keuangan, modal, infrastruktur,
aplikasi, informasi dan orang‐orang.
SECTION 3 :
Mengapa Desain
Layanan itu penting ?
Desain Layanan
adalah tahap dalam siklus hidup layanan secara keseluruhan dan merupakan elemen
penting dalam proses perubahan bisnis.
Peran Desain
Layanan dalam proses perubahan bisnis dapat didefinisikan sebagai:
Desain yang
tepat dan inovatif layanan TI, termasuk arsitekturnya, proses, kebijakan dan
dokumentasi, untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa depan bisnis yang telah
disepakati.
Lima Aspek
Utama Dari Desain Layanan ?
Terdapat 5 aspek individu dalam Desain Layanan:
1. Solusi layanan baru atau perubahan
2. Sistem manajemen layanan dan perangkatnya, khususnya Portfolio Layanan
3. Arsitektur teknologi dan sistem manajemen
4. Proses, peran dan kemampuan
5. Metode pengukuran dan satuan
Terdapat 5 aspek individu dalam Desain Layanan:
1. Solusi layanan baru atau perubahan
2. Sistem manajemen layanan dan perangkatnya, khususnya Portfolio Layanan
3. Arsitektur teknologi dan sistem manajemen
4. Proses, peran dan kemampuan
5. Metode pengukuran dan satuan
Tujuan dan
sasaran utama Desain Layanan adalah sebagai berikut:
1. Desain
layanan untuk mempertemukan manfaat bisnis yang telah disetujui
2. Desain proses untuk menunjang sikus hidup layanan
3. Mengidentifikasi dan mengelola resiko
4. Desain keamanan dan kerentanan infrastuktur TI, lingkungan layanan, arsitektur, kerangka kerja, dan dokumen untuk menunjang desain dari kuaitas solusi TI
5. Membangun keahlian dan kemampuan dalam TI
6. Berkontribusi terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI
2. Desain proses untuk menunjang sikus hidup layanan
3. Mengidentifikasi dan mengelola resiko
4. Desain keamanan dan kerentanan infrastuktur TI, lingkungan layanan, arsitektur, kerangka kerja, dan dokumen untuk menunjang desain dari kuaitas solusi TI
5. Membangun keahlian dan kemampuan dalam TI
6. Berkontribusi terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI
Paket Desain
Layanan (SDP): mendefinisikan seluruh aspek dalam layanan TI dan keseluruhan
persyaratan dari setiap tingkatan dalam siklus hidup layanan. SDP dihasilkan
untuk setiap layanan TI baru, perubahan mayor, atau layanan TI yang
dikeluarkan.