Warga Negara
Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yang sama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu
pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut. Atau bisa diartikan sebagai satu
perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat
masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban sosial.
Contoh hak warga Negara :
Contoh hak warga Negara :
1.
Setiap warga negara
berhak mendapatkan perlindungan hokum
2.
Setiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3.
Setiap warga negara
memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan
4.
Setiap warga negara
bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing
yang dipercayai
5.
Setiap warga negara
berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
6.
Setiap warga negara
berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri
dari serangan musuh
7.
Setiap warga negara
memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat
secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku
8.
Contoh Kewajiban
Warga Negara Indonesia
a.
Setiap warga negara
memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan
kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
b.
Setiap warga negara
wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat
dan pemerintah daerah (pemda)
c.
Setiap warga negara
wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan
tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
d.
Setiap warga negara
berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di
wilayah negara Indonesia
e.
Setiap warga negara
wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita
bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik
f.
Peran warga
negara yaitu :
·
Ikut berpartisipasi
untuk mempengaruhi setiap proses pembuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan publik
oleh para pejabat atau lembaga–lembaga Negara
·
Menjunjung tinggi
hukum dan pemerintahan
·
Berpartisipasi aktif
dalam pembangunan nasional
·
Memberikan bantuan
sosial, memberikan rehabilitasi sosial, mela- kukan pembinaan kepada fakir
miskin
·
Menjaga kebersihan
dan kesehatan lingkungan sekitar
·
Mengembangkan IPTEK
yang dilandasi iman dan takwa
·
Menciptakan kerukunan
umat beragama
·
Ikut serta memajukan
pendidikan nasional
·
Merubah budaya
negatif yang dapat menghambat kemajuan bangsa
·
Memelihara
nilai–nilai positif (hidup rukun, gotong royong, dll)
·
Mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan Negara
·
Menjaga keselamatan
bangsa dari segala macam ancaman.
Hak dan kewajiban warga negara, terutama kesadaran bela negara akan
terwujud dalam sikap dan perilakunya bila ia dapat merasakan bahwa konsepsi
demokrasi dan hak asasi manusia sungguh–sungguh merupakan sesuatu yang paling
sesuai dengan kehidupannya sehari–hari.
Pembelaan negara adalah tekad, sikap dan tindakan warganegara yang teratur,
menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
tanah air, serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Bagi warganegara
Indonesia, upaya pembelaan dilandasi oleh kecintaan pada tanah tumpah darah
yakni wilayah Nusantara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Disamping
itu pula pembelaan negara juga didasari oleh kesadaran berbangsa dan bernegara,
dengan meyakini Pancasila sebagai dasar negara serta UUD 1945 sebagai pijakan
konstitusi negara.
Wujud dari upaya bela negara adalah kesiapan dan kerelaan warganegara untuk
berkorban demi mempertahankan kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945.
LAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT, ELITE DAN MASSA.
A. Lapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
Pengertian Pelapisan Sosial
Pelapisan sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau para warga
masyarakat ke dalam kelas secara hierarkis (bertingkat). Adanya kelas yang
tinggi dan kelas yang rendah itu disebabkan karena di dalam masyarakat terdapat
ketidakseimbangan atau ketimpangan (inequality) dalam pembagian sesuatu yang
dihargai yang kemudian menjadi hak dan kewajiban yang dipikul dari warga
masyarakat ada segolongan orang yang mendapatkan pembagian lebih besar dan ada
pula mendapatkan pembagian lebih kecil, sedangkan yang mendapatkan lebih besar
mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi, yang mendapatkan lebih kecil menduduki
pelapisan yang lebih rendah. Pelapisan mulai ada sejak manusia mengenal adanya
kehidupan bersama atau organisasi sosial.
Pelapisan sosial merupakan hasil dari kebiasaan manusia berhubungan antara
satu dengan yang lain secara teratur dan tersusun biak secara perorangan maupun
kelompok, setiap orang akan mempunyai situasi sosial (yang mendorong untuk
mengambil posisi sosial tertentu. (Drs. Taufik Rahman Dhohir, 2000).
Terjadinya Pelapisan Sosial
·
Terjadi dengan sendirinya.
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.
Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan
atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan
secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja
inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi
menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
·
Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan
bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan
dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Didalam sistem organisasi yang
disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
1.Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada
kedudukan yang tingkatnya berdampingan
dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2.Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut
tangga atau jenjang dari bawah ke atas ( Vertikal ).
Perbedaan Sistem Pelapisan dalam Masyarakat
Masyarakat terdiri dari berbagai latar belakang dan pelapisan sosial yang
berbeda-beda. Pelapisan sosial merupakan pemilah-milah kelompok sosial
berdasarkan status, strata dan kemampuan individu tersebut yang terjadisecara
alami didalam masyarakat. Terjadinya pelapisa sosial berdasarkan adanya cara
pandang masyarakat yang berbeda-beda dengan dilatarbelakangi oleh status
sosial, strata sosial dan kemampuan ekonomi yang berbeda-beda. Adapun perbedaan
sistem pelapisan dalam masyarakat.
1. Sistem pelapisan masyarakat tertutup diantaranya, Kasta Brahmana
(pendeta), Kasta Ksatria (golongan bangsawan), Kasta Waisya (golongan
pedagang), Kasta Sudra (golongan rakyat jelata) dan Kasta Paria (golongan orang
yang tidak memiliki kasta).
2. Sistem pelapisan masyarakat terbuka. Setiap orang mempunyai kesempatan
untuk menempati jabatan, jika orang tersebut menpunyai kemampuan pada bidang
tersebut.
Kesamaan derajat terjadi karena adanya perbedaan kemampuan yang terjadi
dalam bermasyarakat. Oleh sebabitu munculah lapisan-lapisan yang dapat
menyatukan hal yang awalnya berbeda kemudian menjadi satu, hal tersebut
tercantum dalam Undang-Undang 1945 tentang hak asasi manusia.
Pengertian Kesamaan Derajat
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia
dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai
anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun
terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan
dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua
orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat.
Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai
faktor kehidupan.
Hubungan antara Pelapisan Sosial dengan Kesamaan Derajat
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini
berkaitan satu sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas
dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan
derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas
yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga
negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan
bawah.
B. Elite dan Massa
Pengertian Elite
Dalam pengertian yang umum elite itu menunjuk
sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti
lebih yang khusus dapat diartikan sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang
tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum
elite dimaksudkan: “posisi di dalam masyarakat di puncak struktur-struktur
sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan
aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas”.
Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan
sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat industri watak elitenya berbeda
sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitif.Di dalam suatu lapisan
masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci ataumereka
yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kebijaksanaan.
mereka itu mungkin para pejabat tugas, ulama, guru, petani kaya, pedagang kaya,
pensiunan dan lainnya lagi.Para pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada
umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya
merupakan elite masyarakatnya.
Fungsi Elite dalam Memegang Strategi
Dalam suatu kehidupan sosial yang teratur,
baik dalam konteks luas maupun yang lebih sempit, dalam kelompok heterogen
maupun homogen selalu ada kecenderungan untuk menyisihkan satu golongan
tersendiri sebagai satu golongan yang penting, memiliki kekuasaan dan
mendapatkan kedudukan yang terkemuka jika dibandingkan dengan massa. Penentuan
golongan minoritas ini
Didasarkan pada penghargaan masyarakat
terhadap peranan yang dilancarkan dalam kehidupan masa kini serta andilnya
dalam meletakkan,dasar-dasar kehidupan yang akan dating. Golongan minoritas
yang berada pada posisi atas yang secara fungsional dapat berkuasa adan
menentukan dalam studi sosial dikenal dengan elite. Elite adalah suatu
minoritas pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani suatu kolektivitas
dengan cara yang bernilai sosial. Golongan elite sebagai minoritas sering
ditampakkan dengan beberapa bentuk penampilan antara lain :
a. elite menduduki posisi yang penting dan cenderung
merupakan poros kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
b. faktor utama yang menentukan kedudukan mereka adalah keunggulan dan keberhasilan yang dilandasi oleh kemampuan baik yanag bersifat fisik maupun psikhis, material maupun immaterial, merupakan heriditer maupun pencapaian.
c. dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat lain.
d. ciri-ciri lain yang merupakan konsekuensi logis dari ketiga hal di atas adalah imbalan yang lebih besar yang diperoleh atas pekerjaan dan usahanya.
b. faktor utama yang menentukan kedudukan mereka adalah keunggulan dan keberhasilan yang dilandasi oleh kemampuan baik yanag bersifat fisik maupun psikhis, material maupun immaterial, merupakan heriditer maupun pencapaian.
c. dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat lain.
d. ciri-ciri lain yang merupakan konsekuensi logis dari ketiga hal di atas adalah imbalan yang lebih besar yang diperoleh atas pekerjaan dan usahanya.
Pengertian Massa
Istilah massa dipergunakan untuk
menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang
dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yanag secara fundamental berbeda
dengannya dalam hal-hal yang lain.
Massa diwakili oleh orang-orang yang
berperan serta dalam perilaku massal sepertinya mereka yang terbangkitkan
minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai
tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai
diberitakan dalam pers, atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi
dalam arti luas.
Ciri-ciri Massa
Terhadap beberapa hal yang penting
sebagian ciri-ciri yang membedakan di dalam massa :
1.
Keanggotaannya berasal dari semua lapisan
masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang
dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakamuran atau kebudayaan yang
berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai
massa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti suatu proses peradilan tentang pembunuhan misalnya melalui
pers.
2.
Massa merupakan kelompok yang anonim, atau
lebih tepat, tersusun dari individu-i ndividu
yang anonim.
3.
Sedikit sekali interaksi atau bertukar
pengalaman antara anggotaanggotanya.
PENGERTIAN MASYARAKAT
Mayarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit, dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan , bangsa , dsb. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekumpulan individu yang menetap disuatu tempat dan dapat berorganisasi.
Masyarakat dibagi dalam :
- Masyarakat Perkotaan
- Masyarakat Perdesaan
Perbedaan Desa Dan Kota :
1. Jumlah dan kepadatan penduduk
2. Lingkungan hidup
3. Mata Pencaharian
4. Corak Kehidupan sosial
5. Stratifikasi sosial
6. Mobilitas sosial
7. Pola Interaksi sosial
8. Solidaritas sosial
Aspek-Aspek dari perkotaan antara lain :
Aspek positif :
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Aspek Negatif :
a) Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota .
b) Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
c) Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
d) Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
Aspek-Aspek dari pedesaan antara lain :
Aspek Positif
Mayarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit, dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan , bangsa , dsb. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekumpulan individu yang menetap disuatu tempat dan dapat berorganisasi.
Masyarakat dibagi dalam :
- Masyarakat Perkotaan
- Masyarakat Perdesaan
Perbedaan Desa Dan Kota :
1. Jumlah dan kepadatan penduduk
2. Lingkungan hidup
3. Mata Pencaharian
4. Corak Kehidupan sosial
5. Stratifikasi sosial
6. Mobilitas sosial
7. Pola Interaksi sosial
8. Solidaritas sosial
Aspek-Aspek dari perkotaan antara lain :
Aspek positif :
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Aspek Negatif :
a) Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota .
b) Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
c) Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
d) Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
Aspek-Aspek dari pedesaan antara lain :
Aspek Positif
1.
Masih terjaganya
etika dan moral masyarakat
2.
Kehidupan yang lebih
damai disebabkan kecilnya tindakan kriminal karena mereka hidup secara
sederhana
Aspek Negatif
1.
Cara berpikir masih
primitif karena kurangnya wawasan ilmu yang mereka miliki dan juga masih
percaya terhadap hal-hal yang mistis
2.
Jauh dari informasi
kemajuan jaman karena kurangnya sarana dan prasarana
Perbedaan Masyarakat Kota dan Desa
Dalam menentukan
suatu masyarakat sebagai kota atau desa dapat dilihat dari ciri-cirinya seperti
:
1.
Jumlah kepadatan
peduduk, kota memiliki penduduk yang lebih banyak daripada desa.
2.
Lingkungan hidup di
pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas, lingkungan perkotaan sebagian besar dilapisi
beton dan aspal.
3.
Mata pencaharian
masyarakat desa berada pada sektor ekonomi primer yaitu bidang agraris, sedangkan kota sektor ekonomi
sekunder yaitu industri, dan ekonomi
tersier yaitu bidang pelayanan jasa.
4.
Corak kehidupan
sosial di desa masih homogen, sebaliknya di kota sangat heterogen karena disana saling bertemu suku bangsa, agama,
kelompok dan masing-masing memliki
kepentingan berlainan.
5.
Stratifikasi sosial
di kota jauh lebih komplek dibanding desa. Misalnya mereka yang memiliki keahlian pekerjaan yang
memerlukan banyak pemikiran memiliki kedudukan
dan upah yang tinggi dibanding tenaga kasar. Hal ini berakibat perbedaan yang menyolok antara kaya dan miskin.
6.
Mobilitas sosial di
kota jauh lebih tinggi dibanding desa, baik secara vertikal yaitu perpindahan kedudukan yang lebih
tinggi atau rendah, maupun perpindahan
kedudukan yang setingkat atau horizontal.
7.
Pola interaksi pada
masyarakat pedesaan adalah motif-motif sosial, dalam interaksi sosial selalu diusahakan agar kesatuan sosial
tidak terganggu, konflik atau pertentangan
sosial sebisa mungkin dihindarkan. Sebaliknya pada masyarakat perkotaan dalam interaksi lebih
dipengaruhi oleh ekonomi daripada motif sosial.
Selain itu juga motif non sosial seperti politik, pendidikan.
8.
Solidaritas sosial di
desa lebih tinggi dibanding kota
9.
Sedangkan dalam
hirarki sistem administrasi nasional kedudukan kota lebih tinggi daripada desa, semakin tinggi
kedudukan suatu kota dalam hirarki tersebut maka kompleksitasnya semakin meningkat/ makin banyak kegiatan
disana.
Hubungan Desa dan
Kota
Masyarakat pedesaan
dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali, karena terdapat
hubungan erat yang bersifat ketergantungan. Kota tergantung dengan desa dalam
memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan dan desa juga merupakan
sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota. Sebaliknya
kota menghasilkan barang-barang yang diperlukan oleh orang desa seperti
pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, obat untuk memelihara
kesehatan, alat transportasi, tenaga-tenaga dibidang jasa seperti tenaga medis,
montir-montir elektronika dan tenaga yan dapat membimbing dalam upaya
meingkatkan hasil pertanian, peternakan, perikanan.
1.
masyarakat tersebut
bukanlah 2 komunitas yg berbeda
2.
bersifat
ketergantungan
3.
kota tergantung desa
dlm memenuhi kebutuhan bahan pangan
4.
desa juga merupakan
tenaga kasar pada jenis pekerjaan tertentu
5.
sebaliknya, kota
menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan desa
6.
peningkatan penduduk
tanpa diimbangi perluasan kesempatan kerja berakibat kepadatan
7.
mereka kelompok para
penganggur di desa
Referensi :
http://penulisinspirasi.blogspot.com/2012/12/tugas-isd-6.html
http://tugasblogmafr.blogspot.com/2010/12/perbedaan-masyarakat-kota-dan.html
http://strafaelyudistira.wordpress.com/2012/12/02/masyarakat-perkotaan-aspek-aspek-positif-dan-negatif/
http://abiand.wordpress.com/tugas/5-pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/peran-warga-negara-sebagai-bangsa-indonesia/
http://penulisinspirasi.blogspot.com/2012/12/tugas-isd-6.html
http://tugasblogmafr.blogspot.com/2010/12/perbedaan-masyarakat-kota-dan.html
http://strafaelyudistira.wordpress.com/2012/12/02/masyarakat-perkotaan-aspek-aspek-positif-dan-negatif/
http://abiand.wordpress.com/tugas/5-pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/peran-warga-negara-sebagai-bangsa-indonesia/
0 komentar :
Posting Komentar